Peningkatan Asuransi Hewan Peliharaan Selama Pandem

Selama pandemi, tempat penampungan, penyelamatan nirlaba, peternak swasta, dan toko hewan peliharaan melaporkan adanya permintaan yang lebih tinggi untuk kepemilikan hewan peliharaan dibandingkan dengan jumlah hewan peliharaan yang tersedia. Tidak mengherankan, kepemilikan hewan peliharaan baru ini juga menyebabkan peningkatan biaya veteriner serta penjualan barang dan jasa hewan peliharaan lainnya, salah satunya adalah asuransi hewan peliharaan.

Peningkatan Jumlah Hewan Peliharaan yang Diasuransikan

Di Amerika Serikat, menurut laporan tahun 2021 dari blog FAFAFA dan Asosiasi Asuransi Kesehatan Hewan Peliharaan Amerika Utara (NAPHIA), lebih dari 3 juta hewan peliharaan diasuransikan pada tahun 2020, yang merupakan peningkatan sebesar 23,2% dibandingkan tahun 2019. Hal ini menyebabkan industri asuransi hewan peliharaan melampaui $2,17 miliar dalam premi yang dibayarkan.

Di Kanada, perusahaan asuransi hewan peliharaan mencatatkan penjualan premi sebesar $244,6 juta, meningkat 17,2% sejak 2019. Penyedia asuransi hewan peliharaan yang berbasis di London melaporkan peningkatan penjualan polis kucing dan anjing lebih dari 150% selama satu tahun terakhir.

Penyebab Peningkatan Permintaan Asuransi Hewan Peliharaan

Peningkatan jumlah hewan peliharaan yang diasuransikan dapat dikaitkan dengan beberapa faktor, termasuk banyaknya pemilik hewan peliharaan baru, hubungan yang semakin kuat antara hewan peliharaan dan pemiliknya selama bekerja dari rumah, serta peningkatan tekanan mental yang dialami hewan peliharaan selama pandemi.

Sayangnya, perubahan dramatis dalam rutinitas harian hewan peliharaan selama perintah tinggal di rumah menyebabkan banyak hewan mengalami stres. Stres ini sering kali muncul dalam bentuk perilaku yang mencari perhatian, seperti menggonggong terus-menerus atau masalah perilaku lainnya.

Asuransi Hewan Peliharaan untuk Mengatasi Masalah Kesehatan Mental Hewan

Salah satu solusi yang menarik adalah paket asuransi hewan peliharaan yang mencakup biaya dokter hewan untuk mendiagnosis dan menangani masalah perilaku hewan peliharaan terkait dengan masalah kesehatan mental yang disebabkan oleh pandemi.

Dampak Asuransi Hewan Peliharaan pada Keputusan Pekerjaan

Peningkatan jumlah asuransi hewan peliharaan juga berdampak pada keputusan pekerjaan. Menurut penelitian dari National Association of Insurance Commissioner (NAIC), distribusi asuransi hewan peliharaan yang paling cepat berkembang adalah melalui paket tunjangan karyawan.

Studi Penelitian Obligasi Manusia-Hewan Nasional menemukan bahwa 72% karyawan yang memiliki asuransi hewan peliharaan melalui tunjangan karyawan akan menolak pekerjaan serupa dengan gaji yang sebanding di perusahaan lain yang tidak ramah hewan peliharaan. Sementara itu, hanya 44% karyawan di perusahaan yang tidak ramah hewan peliharaan melaporkan hal yang sama.

Milenial Memprioritaskan Kesehatan Hewan Peliharaan

Studi juga menunjukkan bahwa milenial cenderung memprioritaskan kesehatan hewan peliharaan mereka lebih dari kelompok demografis lainnya. Jajak pendapat Health Pocket melaporkan bahwa 62% milenial mengatakan mereka akan mengutamakan kesehatan hewan peliharaan mereka dibandingkan kesehatan mereka sendiri.

Asuransi Hewan Peliharaan Sebagai Alat untuk Mempertahankan Karyawan

Untuk mempertahankan basis karyawan yang ada dan menarik bakat muda baru, pengusaha dapat mulai memberikan manfaat asuransi hewan peliharaan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan retensi karyawan dan menarik lebih banyak pemilik hewan peliharaan dalam angkatan kerja.

Proyeksi Pertumbuhan Asuransi Hewan Peliharaan Setelah Pandemi

Pertumbuhan pasar asuransi hewan peliharaan yang dipicu oleh pandemi diperkirakan akan terus berlanjut, meskipun perintah tinggal di rumah telah berakhir. Pemilik hewan peliharaan, perusahaan asuransi, dan pengusaha akan terus menyesuaikan diri dengan perubahan tren ini.

 

Baca Juga : Panduan Asuransi Hewan Peliharaan Petshealth untuk Kucing Anda